Click to rate this post!
[Total: 3 Average: 5]
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun
Malang – Seni, tradisi dan budaya di Jawa Timur perlu tetap hidup dan berkembang meski pandemi Covid-19. Karena itu Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi jawa Timur tetap bisa menggelar sejumlah festival Seni dan Budaya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan gugus tugas Covid-19. dan seluruh peserta, pendamping dan Undangan wajib sweb Antigen yang difasilitasi Panitia.
Hari ini, Minggu (05/12/2021) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun turut mengikuti Festival Budaya Agraris (FBA) Jawa Timur yang diselenggarakan di UMM Dome Universitas Muhammadiyah Malang (Jl.Karya Wiguna No. 90 Babatan, Tegal Londo Kec. Karang Ploso Kota Malang).
“Adanya gelaran itu agar seni budaya Jawa Timur tetap eksis,” kata Kasi Sejarah, Tradisi dan Cagar Budaya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, Sugina, S.Sos. Dalam kesempatan tersebut beliau juga menyampaikan kebanggaan perwakilan Kabupaten Madiun dapat mengikuti acara festival ini. Festival ini bertujuan untuk menggali serta mempromosikan budaya agraris dan sebagai sarana apresiasi bagi seniman dan seniwati untuk selalu berkarya di masa Pandemi Covid 19 .
Dalam kesempatan yang sama, redaksi juga menemui Kasi Kesenian ,Bambang Sigit Paminto S.Sn dan Kasi Pengembangan Kelembagaan Seni dan Budaya , Dwi Eny Rachmawati SE Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, beliau menjelaskan, “Event Festival Budaya Agraris 2021 kali ini merupakan event rutin setiap tahun yang diikuti oleh 16 Perwakilan kota dan Kab se jawa Timur, dan dari Kabupaten Madiun mempersembahan Tari yang bertemakan seluk beluk kondisi pertanian yaitu dengan judul “Gropyok Tikus ”.
Tari Gropyok Tikus ini berkisah tentang ” Adanya hama tikus yang ada di sebuah desa di Kabupaten Madiun, karena tanaman padi diserang hama tikus hingga menyebabkan timbulnya konflik diantara pada petani.
Hingga … akhirnya sesepuh desa memberikan solusi dengan bergotong-royong mengadakan penangkapan tikus dengan cara diburu / digropok sampai keliangnya, sehingga hama tikus berhasil dikendalikan”.
Sumber Berita :Â
1. Sugina, S.Sos
2. Bambang Sigit.P ,S.Sn
3. Dwi Eny Rachmawati, S.E
Reporter : Hari Subagyo, S.Kom
Semoga acara sukses dan dapat memajukan kebudayaan khusus nya di ruang lingkup Kabupaten Madiun
matur suwun doanya.